Mobile Menu

navigasi

More News

Bagaimana “Menakar” Waralaba Digdaya?

Selasa, Mei 22, 2007
Dalam melakukan penelitian, kita tidak akan lupa dari apa yang disebut Metodologi Penelitian.  Untuk penelitian waralaba ini hanya dilakukan Penelitian Sekunder saja. Peneliti hanya melakukan riset terhadap hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti lain atau terhadap  tulisan yang pernah dimuat di media cetak atau sumber informasi yang lainnya. Intinya, jawaban terhadap pertanyaan  tidak diperoleh langsung dari narasumber. Keuntungan dari pemanfaatan data yang tersedia adalah bahwa peneliti tidak terlibat lagi dalam mengusahakan dana untuk penelitian lapangan, merekrut dan melatih pewawancara, menentukan sampel dan mengumpulkan data di lapangan yang banyak memakan energi dan waktu. Dan yang lebih penting peneliti tidak beranjak dari nol dan duplikasi data dapat dicegah. 

Tahap I : Penelitian sekunder
      Dalam penelitian masalah waralaba ini urutan penelitian yang dilakukan hanya  Penelitian Sekunder. Pada penelitian sekunder dilakukan pengumpulan semua bahan yang berhubungan dengan waralaba baik yang bersumber dari internet, media cetak, buku, asosiasi waralaba, perusahaan waralaba maupun dari lembaga konsultan waralaba.  Intinya, penelitian sekunder adalah mencari data dan informasi dari seluruh sumber yang memungkinkan agar dapat memperkuat hasil penelitian.
      Setelah semua data dan informasi diperoleh,  dilakukan analisa dan pemetaan data sehingga dapat diketahui “lubang-lubang” yang masih harus diisi.  

Tahap II : Perhitungan nilai total skor
      Dalam melakukan perhitungan adalah dengan cara menskor nilai dari bertumbuhaan oulet berbanding dengan umur waralaba. Perhitungan di sini juga dimasukkan koreksi dan memberi bobot untuk perusahaan yang lebih muda dengan bertumbuhan outletnya lebih cepat mendapat bobot lebih besar dari pada yang sudah berdiri lama dengan pertumbuhan outlet waralaba yang lambat. Di samping itu juga memperhitungkan antara jumlah outlet di bagi lama berdiri sampai tahun 2006.
      Misal ada waralaba A yang sudah berumur 5 tahun dengan total outletnya tahun pertama mempunyai 4 outlet, tahun ke dua mempunyai 7 outlet, tahun ke tiga mempunyai 12 outlet, tahun ke empat mempunyai 18 outlet dan tahun ke lima mempunyai 25 outlet. Sehingga perhitungan skornya = ((4/1)+(7/2)+(12/3)+(18/4)+(25/5))/5 =  (4+3.5+4+4.5+5)/5 = 21/5 = 4,2 . Sedangkan untuk menetapkan Total Skor per sektor  adalah dengan cara membagi nilai skor dengan nilai tertinggi dikelompok sektor tersebut dan dikalikan dengan nilai 10. Persamaannya adalah (Nilai X/Nilai tertinggi di sektor tersebut)*10.
      Hasil dari penelitian adalah yang tersaji dan tengah Saudara nikmati di Majalah Pengusaha ini merupakan hasil dari seluruh tahapan penelitian di atas.  

R. Triyanto Rusbiantoro
Managing Director
PT. Danu Rekso Makmur Sejahtera
E-mail: [email protected].
Komentar 0
Sembunyikan Komentar

0 σχόλια:

Posting Komentar