Mobile Menu

navigasi

More News

PROFINDO SEKURITAS INDONESIA: Indeks Bergerak Mixed ...

Selasa, November 28, 2017
PROFINDO SEKURITAS INDONESIA: Indeks Bergerak Mixed ...

Karyawan duduk di depan monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (22/11). - JIBI/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Profindo Sekuritas Indonesia memprediksi indeks kemungkinan masih akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah.

Analis Dimas Pratama mengatakan IHSG selama perdagangan kemarin bergerak mixed dan berakhir melemah. Indeks ditekan dari pelemahan enam sektor terutama sektor industry dasar dan agriculture.

Asing membukukan net buy sebesar Rp 246 miliar di seluruh pasar. Indeks masih ditutup di atas MA5 dan membentuk hanging man candlestick pattern yang mengindikasikan masih adanya potensi bearish. Indikator stochastic menunjukkan akan deadcross dengan RSI bergerak melemah sedangkan MFI flat.

"Kami perkirakan indeks kemungkinan masih akan bergerak mixed dengan kecenderungan melema," tulisnya dalam riset.

Saham yang dapat diperhatikan SCMA (buy), AISA (SoS), MYOR (buy), BINA (buy) dan HMSP (buy).

Wallstreet ditutup beragam yang terdorong oleh sektor retail dan telekomunikasi serta sentimen positif dari data penjualan rumah baru yang tumbuh 6.2% diatas ekspektasi akan turun 6%, namun penguatan di awal perdagangan ini ditutup oleh pelemahan pada sektir energi menyusul melemahnya harga minyak mentah dunia. Indeks Dow Jones +0.10%, S&P 500 -0.04% dan Nasdaq -0.15%

Bursa Eropa kompak ditutup pada zona hijau akibat menguatnya nilai tukar Euro setelah Berlin consumer confidence mencapai level tertinggi dan juga pembicaraan yang masih akan berlanjut antara Germany's Social Democrats dengan konselor Angela Merkel untuk membentuk koalisi pemerintahan yang baru. Indeks juga tertekan dari penurunan sektor perbanka n dan teknologi. Indeks FTSE 100 -0.35%, DAX -0.46%, CAC 40 -0.56% dan Stoxx 600 -0.46%.

Harga minyak mentah dunia ditutup turun akibat ketidakpastian akan keinginan Rusia dalam pemangkasan produksi serta adanya laporan yang menunjukkan jumlah rig AS meningkat 9 rig menjadi 747 rig. Harga juga tertekan setelah pipa keyston mulai beroperasi setelah mendapatkan persetujuan dari regulator AS yang membuat investor khawatir akan semakin bertambahnya produksi minyak.

Tag : IHSG Editor : Mia Chitra DinisariSumber: Google News Bisnis Indonesia
Komentar 0
Sembunyikan Komentar

0 σχόλια:

Posting Komentar