Mobile Menu

navigasi

More News

Jadwal Penerbangan Garuda Kacau Balau, Baru Normal 2 Hari Lagi

Jumat, Desember 01, 2017
Jadwal Penerbangan Garuda Kacau Balau, Baru Normal 2 Hari Lagi

Para calon penumpang Garuda Indonesia telantar menyusul penerbangan yang banyak tertunda. - Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menjanjikan semua penerbangan kembali normal pada Minggu (3/12/2017) tanpa penundaan ataupun pembatalan dampak Gunung Agung.

Manager Public Relations Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan sejumlah penundaan maupun pembatalan penerbangan Garuda Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta adalah imbas erupsi Gunung Agung pekan ini.

Apalagi, dua bandara yakni Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dan Bandara Internasional Lombok Praya terpaksa ditutup.

"Ada sekitar 300 penerbangan di Bali. Lebih banyak di Bali. Saat pembatalan di sana waktu penutupan pe sawat kita juga ada yang tertahan di sana, sama crew," ujar Ikhsan pada Jumat (1/12/2017).

Dia menyebutkan 30% penerbangan Garuda Indonesia memang didominasi rute menuju Bali, baik dari domestik ataupun internasional. Sementara Bandara Ngurah Rai baru kembali dibuka dua hari lalu, dan Bandara Lombok Praya baru dibuka hari ini.

"Itu memang akhirnya berdampak ke rute lain. Ini masih masa recovery kita. Karena penyesuaian schedule untuk pesawat setelah batal 300, termasuk crew, jadi agak masif untuk penyesuaian crew dan jadwal," sambung Ikhsan.

Penumpukan penumpang hari ini diakui Ikhsan juga disebabkan oleh long weekend yang membuat banyak penumpang ingin berlibur dan melakukan perjalanan. Selain itu kondisi cuaca ekstrim dalam dua hari terakhir ikut berdampak terhadap penerbangan.

"Ini penyesuaian yang kita buat, sudah lancar. Dalam dua hari sudah normal. Target hari Minggu sudah clear," ujarnya.

Ikhsan juga mengungkapkan permoho nan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami para calon penumpang Garuda Indonesia.

Sebagai informasi, Bandara Internasional Lombok Praya dibuka dan dapat mulai beroperasi kembali mulai pukul 08.50 WITA Jumat (1/12/2017) berdasarkan NOTAMC B9075/17, setelah sebelumnya sempat ditutup sejak pukul 10.35 WITA Kamis (30/11/2017).

Corporate Secretary PT Angkasa Pura I (Persero) Israwadi mengatakan keputusan pembukaan Bandara Lombok ini merupakan hasil rapat koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan Bandara Lombok, seperti Otoritas Bandara Wilayah IV Bali-Nusa Tenggara, maskapai, Ground Handling, Airnav Indonesia, dan BMKG.

Sebelumnya berdasarkan rapat koordinasi antar stakeholder pada pukul 05.00 WITA sempat disepakati bahwa Bandara Lombok akan diperpanjang penutupannya hingga pukul 14.00 WITA Jumat (1/12/2017) ini karena sebaran abu vulkanik berpotensi menuju dan menutup Pulau Lombok karena angin pada lapisan 5000-24.000 kaki bergerak dari arah barat-barat laut ke ti mur tenggara.

"Namun hasil pengamatan Volcanic Ash Advisory Center (VAAC) Darwin pada pagi hari menunjukkan perubahan arah angin sehingga sebaran abu vulkanik tidak berpotensi menutup ruang udara Pulau Lombok," ujar Israwadi.

Untuk penerbangan, lanjut Israwadi, akan beroperasi normal. Sebagai informasi pesawat yang berada di apron saat ini adalah 3 pesawat komersial yaitu 1 pesawat Garuda Indonesia B737/800, 1 pesawat Lion Air B737/900, dan pesawat Garuda Indonesia ATR72.

Sebelumnya VP Corporate Secretary Garuda Indonesia Hengki Heriandono membenarkan adanya sejumlah penundaan dan pembatalan penerbangan pada Jumat (1/12/2017) yang terjadi di beberapa rute penerbangan di Indonesia.

Kondisi tersebut dikarenakan proses masa recovery operasional penerbangan Garuda Indonesia yang sebelumnya sempat terdampak Erupsi Gunung Agung, Bali, beberapa waktu lalu.

Menurut Hengki, selama penutupan bandara Bali dan Lombok akibat erupsi Gunung Agung, Garuda Ind onesia telah membatalkan lebih dari 300 penerbangan yang menyebabkan crew dan pesawat sempat tertahan di beberapa bandara outstation baik domestik dan internasional.

Hal ini membuat Garuda Indonesia perlu melakukan penyesuaian masif terhadap assignment crew dan pesawat.

"Perubahan yang massive tersebut kemudian memberikan dampak terhadap penjadwalan pesawat dan crew," kata Hengki melalui siaran pers pada Jumat (1/12/2017).

Penundaan sejumlah sektor penerbangan Garuda Indonesia tersebut terjadi dikarenakan total trafik penerbangan di Bali berkontribusi terhadap 30 persen dari total daily flight Garuda Indonesia setiap harinya.

Selain disebabkan oleh proses masa recovery operasional penerbangan pasca erupsi Gunung Agung, faktor cuaca juga menjadi salah satu kendala signifikan terkait penundaan penerbangan Garuda Indonesia pada hari ini.

"Komitmen keselamatan penerbangan merupakan prioritas utama bagi Garuda Indonesia, untuk itu kami senanti asa berupaya untuk memenuhi standar keselamatan dan keamanan penerbangan dalam menjalankan operasional penerbangan," sambungnya.

Garuda Indonesia menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami seluruh penumpang atas situasi terjadi. Saat ini pihaknya terus berupaya untuk memulihkan dampak dari keterlambatan penerbangan tersebut dengan memaksimalkan seluruh lini pelayanan operasional penerbangan.

Garuda Indonesia juga akan menerapkan delay management policy kepada seluruh penumpang yang terdampak, termasuk memberikan snack meals, biaya kompensasi, penyediaan fasilitas hotel penumpang hingga mengupayakan pemberangkatan penumpang pada beberapa penerbangan Garuda Indonesia yang tersedia.

Sebelumnya, pakar hukum tata negara Mahfud MD mengungkapkan tentang sejumlah penundaan penerbangan Garuda Indonesia. Mahfud MD melontarkan kritik tersebut melalui akun twitternya dengan username @mohmahfudmd.

"Hampir semua penerbangan @IndonesiaGaruda da ri Soetta hari ini delayed. Para penumpang resah sebab penerbangan lain lancar. Perlu ada penjelasan yang memadai." tulis Mahfud pada Jumat.

Tag : gunung agung Editor : M. Syahran W. LubisSumber: Google News Bisnis Indonesia
Komentar 0
Sembunyikan Komentar

0 σχόλια:

Posting Komentar