Mobile Menu

navigasi

More News

Edukasi Pasar ala Air Ox

Minggu, Juni 09, 2019
Edukasi Pasar ala Air Ox
Meski minuman kesehatan telah membanjiri pasaran, namun Air Ox memiliki strategi sendiri untuk bisa menembus persaingan. Edukasi merupakan salah satu kunci strateginya.  

Untuk mendapatkan tubuh yang sehat, kita selalu disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat. Tapi, pernahkah kita juga dianjurkan untuk meminum minuman yang sehat, bukan sekadar minum air putih (matang, tentunya) sebanyak-banyaknya sehingga terhindar dari dehidrasi, misalnya? Jika kita sejenak meluangkan waktu untuk melihat jajaran air minum yang ditata apik di swalayan, kita akan melihat berbagai air dalam kemasan botol dalam berbagai merek, bahkan beberapa di antaranya mengaku sebagai air minum kesehatan. Apa iya air minum itu menyehatkan? Lalu, bagaimana sih sebenarnya kriteria air minum yang menyehatkan itu? Pertanyaan-pertanyaan itu, meski sepintas kilas tentu pernah mampir di benak kita.  

Menurut Darmawan, General Manager Research & Development PT Mitra Anugrah Pratama Sejahtera, air minum yang sehat yaitu air minum yang telah melewati proses pemurnian dengan cara reverse osmosis sehingga kadar total padatan terlarutnya (total dissolve solid/tds) kurang dari 2 ppm dan diperkaya dengan oksigen berkadar 80 ppm. Contoh, Air Ox yang diproduksi perusahaan ini. “Sedangkan air minum yang dikemas dalam botol (Air Minum Dalam Kemasan/AMDK) merupakan air minum dengan kadar tds sekitar 80 hingga 100 ppm dan kadar oksigen sekitar 4 ppm. Jadi, kemurniannya tidak semurni Air Ox,” jelasnya. 

Air yang murni, ia melanjutkan, tds-nya harus kurang dari 10 ppm sehingga semakin murni air tersebut maka ia akan semakin mudah menyerap makanan yang kita cerna, membantu proses detoksivikasi (pembuangan sisa-sisa proses metabolisme, red.), merehidrasi tubuh, dan sebagainya. “Karena ia juga tidak mengandung mineral sehingga gampang sekali larut dan dibuang Beban kerja ginjal pun menjadi ringan,” ujarnya. Sedangkan dilihat dari kandungan oksigennya, meski manusia  tidak pernah kekurangan oksigen dan tidak pernah kesulitan mendapatkan zat yang sangat dibutuhkan untuk menambah energi badan kita ini, tapi dengan menambah kadarnya, misalnya dengan meminum Air Ox, maka  manusia tersebut akan semakin sehat. “Jadi, betapa hebatnya Air Ox ini, sebab menggabungkan antara air murni dengan oksigen,” imbuhnya, agak berpromosi. 

Namun, dengan kemasan 350 ml, Air Ox dijual lebih mahal (Rp3.500,-) daripada AMDK yang sudah lebih dulu hadir dan lekat dalam ingatan konsumen dengan ukuran yang tak jauh beda (330 ml) yang dijual dengan harga sekitar Rp850,-. Bukan cuma itu, dengan harga sebesar itu, otomatis akan terbentuk persepsi bahwa Air Ox adalah minuman impor. Selain itu, Air Ox juga hadir ketika pasar sudah sesak oleh AMDK termasuk yang diimbuhi aneka rasa, ukuran kemasan lebih besar, dan harga lebih terjangkau. Air Ox yang telah dipasarkan sejak Maret 2005 dan ditujukan bagi masyarakat menengah atas ini juga cuma dapat ditemui di berbagai swalayan dan apotik, meski bukan obat. Lebih dari itu semua, pada dasarnya konsumen meminum AMDK hanya karena ingin menghilangkan rasa haus, bukan sekaligus meningkatkan kesehatan. 

“Kami mengatasi kondisi ini dengan melakukan edukasi melalui berbagai media. Memang memakan cukup banyak waktu, karena mengedukasi masyarakat itu tidak gampang. Salah satu air minum isotonik yang sekarang boleh dibilang sudah memiliki posisi mapan di pasar, juga membutuhkan waktu lama untuk bisa berada di posisinya sekarang. Di samping itu, kami juga berpromosi di lini bawah (below the line) melalui kegiatan kesehatan dan olahraga. Jadi, kapan masyarakat akan menerima dan memahami manfaat mengonsumsi Air Ox, semuanya itu tinggal tunggu waktunya saja,” kata David Putranegoro, Director PT Mitra Anugrah Pratama Sejahtera.  
Tentang harganya, pada dasarnya bukanlah sebuah kendala dalam pemasarannya. Sebab, manfaat yang didapat jauh lebih besar daripada harganya. “Apalagi manfaat Air Ox inilah yang menjadi selling point-nya. Di sisi lain, Air Ox bukan produk masal dan harganya mahal, jadi kalau ditaruh di sembarang tempat (baca: toko,red.) dan ternyata tidak semua anggota masyarakat mampu membelinya ya repot juga produsennya,” lanjutnya. 

Air Ox yang untuk sementara ini hanya dipasarkan di kota-kota besar, cuma memiliki satu ukuran. Karena, di dalamnya terdapat oksigen dengan kadar yang cukup tinggi, sehingga jika ukuran diperbesar menjadi agak sulit menghabiskannya dalam sekali kesempatan. “Berdasarkan percobaan yang kami lakukan, delapan jam setelah tutup botol Air Ox dibuka untuk pertama kalinya, kadar oksigennya akan berkurang hingga 40 ppm. Jadi, lebih cepat dihabiskan lebih baik, meski penurunan kadar oksigen tersebut tidak akan menimbulkan efek samping atau menghilangkan manfaatnya,” ucap Darmawan.  
Namun, bukan dengan alasan itu pula maka minuman ini tidak dibuat dalam ukuran galon, sebab dengan teknologi khusus Air Ox dimungkinkan dibuat dengan ukuran galon, melainkan karena dibutuhkannya dispenser khusus sehingga oksigen tidak akan keluar. “Botol kami pun dibuat secara khusus yaitu lebih tebal dan kedap. Ini terlihat dari kerasnya botol saat ditekan dan kemudian melunak setelah tutup botol dibuka untuk pertama kalinya,” jelasnya. Benar kata orang bijak, sehat itu mahal dan hidup sehat adalah sebuah pilihan. (Russanti Lubis)
Komentar 0
Sembunyikan Komentar

0 σχόλια:

Posting Komentar